Permainan Tradisional yang Hilang di Tengah Kemajuan

Permainan Tradisional yang Hilang menghadirkan berbagai jenis permainan yang terus muncul dan berkembang di era digital ini. Hampir semua orang, termasuk anak-anak, bisa mengakses permainan di Live Casino, tablet, maupun komputer dengan mudah dan cepat. Namun seiring perkembangan teknologi, banyak permainan tradisional yang hilang dan terlupakan. Padahal, permainan tradisional tersebut adalah bagian penting dari budaya dan sejarah bangsa kita. Kali ini, mari kita mengenang di tengah kemajuan teknologi.

Dakocan Permainan Tradisional yang Hilang

Dakocan merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan pernah populer pada masa lalu. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing beranggotakan minimal 5 orang. Mereka harus saling melempar kain sarung yang dilipat hingga membentuk bola, serta saling menangkap bola dengan tangan. Kelompok yang berhasil menangkap bola sebanyak mungkin, menjadi pemenang dalam permainan tersebut.

Englek Permainan Tradisional yang Hilang

Engklek merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak di Indonesia, khususnya di daerah Jawa. Permainan ini dimainkan dengan cara mengumpulkan batu kecil dan menggunakannya sebagai alat untuk mengejar dan menangkap angka yang tertera pada papan engklek, tanpa mengenai garis dan hanya menggunakan satu kaki.

Kelereng Utama

Permainan tradisional yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi generasi yang lahir sebelum era digital. Kelereng adalah jenis permainan yang terdiri dari kelereng-kelereng kecil yang dimainkan di atas permukaan tanah atau papan. Permainan ini dimainkan dengan cara saling melempar kelereng satu sama lain dan menangkap kelereng lawan yang jatuh. Ada juga variasi lain dari permainan kelereng, seperti tali, keliling, dan banyak lagi.

Egrang

Egrang adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan cara menggunakan sepatu bot atau bambu yang dihubungkan dengan tali. Para pemain harus berjalan dan melompat dengan menggunakan egrang. Tidak mudah karena butuh keseimbangan yang baik untuk bisa berjalan dan melompat dengan egrang.

Pukul Penyu

Permainan tradisional yang satu ini sering dimainkan oleh anak-anak di daerah Jawa Tengah. Permainan ini dimainkan dengan cara memukul bola kecil yang terbuat dari anyaman daun lontar dengan menggunakan alat kayu berbentuk seperti raket yang disebut cepek. Pemain harus memukul bola secara selang-seling dan tidak boleh ada yang tertinggal.

Kesimpulan

Jangan hanya dianggap sebagai kenangan tersendiri. Permainan tersebut sebenarnya juga mampu mengakrabkan anak-anak dengan lingkungannya, memberikan tempat bagi seluruh anggota keluarga untuk bermain bersama, dan meningkatkan kemampuan sosial serta motorik anak. Oleh karena itu, sebagai generasi muda di era digital, kita harus tetap mengenang dan memperkenalkan permainan tradisional ini kepada generasi selanjutnya agar permainan-permainan yang bernilai sejarah ini tidak hilang dan terus melekat pada budaya Indonesia. Mari kita mulai kembali membumikan permainan tradisional di Indonesia.

 

Baca juga: Ulasan Developer Game Tencent